Buku Rumah Tangga

Allah ta’ala berfirman, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”(QS. Ar-Ruum:21)

Tujuan Pernikahan

Salah satu tujuan disyariatkannya pernikahan adalah untuk menciptakan ketentraman dan ketenangan hati dalam diri seseorang laki-laki maupun perempuan. Seorang laki-laki akan merasakan tentram ketika ada istrinya disampingnya dan begitu pula seorang istri akan merasa tenang ketika ada sosok yang melindungi yaitu suaminya. Keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Sebagaimana disebutkan dalam buku Panduan Keluarga Sakinah, “Salah satu kunci keluarga sakinah adalah cinta dan kasih sayang suami-istri yang saling membahagiakan.”

Pernikahan adalah ibadah yang sangat sakral. Namun, masih banyak di antara kita yang belum mengetahui dan memahami seluk beluknya. Padahal, tanpa pemahaman yang benar, bahtera pernikahan akan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diidamkan, bahkan bisa berakibat kepada kehancuran mahligai rumah tangga.

Buku ini mengulas secara terperinci segala hal yang harus dipahami dan diketahui, baik menjelang maupun sesudah pernikahan. Dimulai dari pembinaan akhlak generasi muda agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas pra nikah, memilih pasangan, pendidikan seks Islami, penyelesaian problematika dalam rumah tangga, hingga pendidikan anak. Seluruh persoalan itu dijelaskan secara detil namun ringkas dengan merujuk pada dalil-dalil al-Qur`an dan sunnah Nabi Shalawahu alaihi wa sallam

“Buku Mencintai Istri Jangan Setengah Hati ini merupakan terjemahan dari kitab ” Ya ma’syarar Rijal, Rifqan bin Nisa’ “karya Dr.Najib binti Ahmad Zhihar.

Kepemimpinan laki-laki, bukan berarti ia ‘lebih superior’, namun lebih sebagai ‘job positioning’ untuk bekerja sama dengan istri sebagai partnernya. Muliakan perempuan . Jangan beri peluang kalimat ini terdengar lagi, “Selalu perempuan yang jadi korban.” Sayangi istri anda sebagaimana dulu junjungan kita memperlakukan istrinya. Muliakan mereka sebagaimana beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam dulu memuliakan mereka.

Buku Menjadi Suami Penuh Cinta ini mencoba menyeimbangkan persepsi dalam mendudukan istri dalam rumah tangga. Dengan sapaan ramah dan menyentuh, penulis ingin menyadarkan suami, agar tak sewenang-wenang terhadap istri. Lengkap dengan dengan ilustrasi kisah-kisah di zaman Nabi mupun sahabat. Jadi bila anda ingin menjadi suami yang tampil prima di hadapan istri; atau anda seorang istri yang “malu-malu tapi mau” mengungkapkan keinginan di hadapan suami, buku ini hadir sebagai solusi.